Kelas 7FDS 3 KARAKTERISTIK DAERAH TEMPAT TINGGAL DALAM KERANGKA NKRI oleh Sri Purwaningsih

A. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan Indonesia 1. Makna Persatuan dan Kesatuan Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa Indonesia baik dalam rangka merebut, mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan. Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.” Persatuan Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama sekali. Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Masuknya kebudayaan dari luar terjadi melalui proses akulturasi (percampuran kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu, Islam, Kristen, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan yang datang dari luar diseleksi oleh bangsa Indonesia. Kemudian, sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalan musyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya persatuan bangsa Indonesia. Jadi, persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah, dan lain-lain. Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan awal dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Indonesia yang diproklamasikan oleh para pendiri negara adalah negara kesatuan. Pasal 1 ayat (1) UUD. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, “Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”. Sila ketiga Pancasila menegaskan kembali bagaimana tekad bangsa Indonesia mewujudkan persatuan. Namun, apabila hal-hal yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia dikaji lebih jauh, terdapat beberapa prinsip yang juga harus kita hayati serta kita pahami, lalu kita amalkan.Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia yang dimaksud adalah sebagai berikut. a. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri atas berbagai suku, bahasa, agama, dan adat kebiasaan yang majemuk. Hal itu mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia. b. Prinsip Nasionalisme Indonesia Kita mencintai bangsa kita, tetapi bukan berarti kita mengagung-agungkan bangsa kita sendiri. Nasionalisme tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain karena pandangan seperti itu hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab. c. Prinsip Kebebasan yang Bertanggung jawab Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya, dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. d. Prinsip Wawasan Nusantara Dengan wawasan nusantara itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu, manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional. e. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi Dengan semangat persatuan Indonesia, kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur. Persatuan merupakan modal dasar pembangunan nasional. 2. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan serta Bhinneka Tunggal Ika Mungkinkah mobil tanpa ban dapat melaju di jalan raya? Dapatkah sebatang lidi dijadikan alat untuk membersihkan lantai? Mobil tidak mungkin berjalan tanpa ada ban walaupun baru dan bensinnya penuh. Kita juga mengetahui bahwa puluhan atau ratusan batang lidi yang disatukan akan lebih berguna untuk menjadi alat kebersihan. Itulah gambaran kehidupan. Dalam kehidupan, seorang manusia tidak akan memiliki banyak arti jika ia sendiri. Ketika bersama setiap orang merupakan bagian dari masyarakat harus bersatu padu mendukung tetap berjalannya tata nilai dan keharmonisan masyarakat. Apabila semua aspek kehidupan manusia ingin terbentuk secara harmonis, sebaiknya didasari oleh nilai persatuan dan kesatuan. Dalam kehidupan bernegara, pengamalan sikap persatuan dan kesatuan diwujudkan dalam bentuk perilaku, antara lain: mempertahankan persatuan dan kesatuan wilayah Indonesia; meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika; mengembangkan semangat kekeluargaan; serta menghindari penonjolan SARA. Lebih dari 84 tahun yang lalu para pemuda Indonesia telah mengikrarkan bentuk perilaku yang mendukung persatuan dan kesatuan. Ikrar kesepakatan para pemuda tersebut diwujudkan dalam sumpah yang dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928. Menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia seperti dinyatakan dalam Sumpah Pemuda merupakan bentuk perilaku mengamalkan tetap tegaknya persatuan dan kesatuan. Salah satu contoh perilaku mendukung persatuan dan kesatuan lainnya, yaitu kita memiliki rasa bangga sebagai bangsa dan negara. Bentuk dari rasa bangga terhadap bangsa dan negara diwujudkan dengan sikap mencintai dan menggunakan produk dalam negeri. Apabila produk dalam negeri digunakan, dengan sendirinya para pengusaha yang menciptakan berbagai produk dan pegawainya akan tetap memiliki penghasilan dan dapat menciptakan kesejahteraan rakyat Indonesia. Masyarakat Indonesia yang sejahtera akan lebih kuat memiliki bangsa dan negara Indonesia jika dibandingkan dengan masyarakat yang tidak sejahtera. Alinea kedua Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, “… merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Oleh karena itu, untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan, seluruh tindakan pemerintah, rakyat, dan bangsa Indonesia harus mengarah kepada terciptanya keadilan dan kemakmuran bagi seluruh bangsa Indonesia. Menikmati kemakmuran merupakan hak seluruh bangsa Indonesia, seperti mendapatkan pendidikan bagi seorang anak usia sekolah. Pemerintah telah menyatakan wajib belajar sembilan tahun. Artinya, seluruh warga negara Indonesia secara peraturan berhak dan wajib menempuh pendidikan sampai ke jenjang SMP/MTs. Namun, di jalanan sering kita melihat ada anak-anak usia sekolah yang menghabiskan waktunya tanpa mengenyam pendidikan dan melakukan hal yang tidak berguna bersama teman-temannya. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna sesuai dengan keberagaman masyarakat Indonesia saat ini. Pada awalnya Bhinneka Tunggal Ika dahulu hanya untuk menyatukan kehidupan di tengah keberagaman beragama dan keyakinan, ternyata semboyan ini masih sangat sesuai dengan keadaan Indonesia saat ini. Masyarakat Indonesia semakin hari semakin memiliki keberagaman yang sangat banyak. Kita tidak hanya beranekaraga dalam agama, suku bangsa, ras, budaya, dan gender. Namun juga semakin beragam dalam cara berpikir, berpendapat, berorganisasi, partai politik, aliran musik, cara berpakaian, dan sebagainya. Tugas: 1.bencana, konflik, korupsi dan terorisme yang diberitakan akhir-akhir ini baik di media massa maupun elektorik sangat memprihatinkan. Mengapa peristiwa itu bisa terjadi.padahal semboyan bangsa Indonesia adalah bhineka tunggal ika dan berdasarkan pancasila 2. Tulis di kolom komentar. Paling lambat tgl 3 april 2020 jam 10.00 WIB #stayAtHome #dirumahSehat #dirumahSenang #kalianSehatBuGuruSenang

Komentar

  1. Bencana, korupsi, terorisme itu terjadi karena ulah manusia itu sendiri. Kenapa bisa terjadi padahal indonesia menganut semboyan Bhineka Tunggal Ika, karena kurangnya kesadaran dalam mengamalkan pancasila sila pertama yaitu 'Ketuhanan Yang Maha Esa'. Jika seseorang yang taat beragama tidak akan membuat kerusakan atau kerusuhan apalagi di negaranya sendiri. Karena mereka sadar bahwa meraih kemerdekaan bukanlah hal yang mudah, butuh perjuangan yang berdarah-darah.

    -Rosita Anggun Denistyansyah, 7FDS3-

    BalasHapus
  2. Bencana, korupsi, terorisme itu terjadi karena ulah manusia itu sendiri. Kenapa bisa terjadi padahal indonesia menganut semboyan Bhineka Tunggal Ika, karena kurangnya kesadaran dalam mengamalkan pancasila sila pertama yaitu 'Ketuhanan Yang Maha Esa'. Jika seseorang yang taat beragama tidak akan membuat kerusakan atau kerusuhan apalagi di negaranya sendiri. Karena mereka sadar bahwa meraih kemerdekaan bukanlah hal yang mudah, butuh perjuangan yang berdarah-darah.

    -Rosita Anggun Denistyansyah, 7FDS3-

    BalasHapus
  3. Karena kurangnya kesadaran seseorang dalam masyarakat tentang persatuan dan kesatuan ,lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan masyarakat

    BalasHapus
  4. Bencana korupsi dan tindakan kriminal sering terjadi mengapa? Karena kurangnya kesadaran manusia itu sendiri terhadap pancasila dan tidak bisa mengamalkan sila sila yang terdapat di pancasila , mereka tidak sadar dengan arti dan makna yang terkandung dalam pancasila , sudah sangat jelas di katakan di atas bahwa manusia tidak dapat hidup sndiri karena kodrat manusia adalah mahluk sosial yang sangat saling bergantung pada orang lain , dan sudah sangat jelas mereka tidak takut akan tuhan atas semua tindakan tindakan tercela yang mereka lalukan .

    *Vita Artika Ningsih 7FDS3*

    BalasHapus
  5. Karena masyarakat kurang memperhatikan arti penting Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila. Dan banyak masyarakat yang suka melakukan berbagai macam hal dengan melakukanya sendiri (individu) . Sehingga banyak masyarakat yang kurang memperhatikan lingkungan sekitar.

    BalasHapus
  6. Bencana, konflik, korupsi terjadi karena ulah tangan manusia sendiri, karena manusia memiliki sifat serakah, lebih mementingkan diri sendiri dari pada kepentingan masyarakat, kurang nya kesadaran akan penting nya persatuan dan kesatuan, dan kurang memahami Arti penting Pancasila
    ~Ahmad Zidan El Maula Irfan VII FDS 3

    BalasHapus
  7. Bencana, konflik, korupsi dan terorisme terjadi karena , faktor budaya politik setempat. alasan utama penyebab korupsi yakni faktor individual.
    ~Dhea Raisatur Zahra 7 FDS 3

    BalasHapus
  8. Karena kurangnya kesadaran dalam menghayati dan memahami arti penting Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila, serta mengamalkannya. Serta kurangnya memahami akan pentingnya persatuan dan kesatuan yang dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong royong, musyawarah, dan lain lain.

    -Sahla Azzariya Qutroti VII FDS 3

    BalasHapus
  9. Karena semakin kesini keadaan semakin tidak kondusif,semakin banyak keberagaman yang dimiliki. Kita memiliki beraneka ragam dalam agama,suku,ras,budaya dan gender yg berbeda - beda.Tetapi,makin kesini semakin beragam cara berpikir, berorganisasi, berpendapat,cara berpakaian. Dan berita media massa atau elektronik dapat mengubah aturan tatanan. Masyarakat cenderung menelan mentah - mentah berita atau informasi yang mereka lihat atau dengar. Seharusnya, padahal seharusnya masyarakat mencari tau kebenarannya,berfikir dengan bijak sehingga keutuhan semboyan Bhinneka Tunggal Ika .
    ~Nur Hanifah Fitriani VII FDS 3

    BalasHapus
  10. Karena daya pikir manusia berbeda-beda.Ada yang cerdas,ada yang bodoh,ada yang muslim,ada yang kafir,ada yang baik,dan ada yang jahat.Walaupun negara kita berdasarkan pancasila yang berketuhanan,karena manusia diciptakan atas perpaduan antara malaikat dan setan.

    Salma Ikhfina Salsabila,7 FDS 3

    BalasHapus
  11. Bencana,konflik terjadi karena kurangnya kesadaran manusia ,tidak dapat mengamalkan pancasila,kurangnya memperhatikan arti dari bhinneka tunggal ika dan kurang memahami arti dari pancasila.
    ~ismatul Hawa VII Fds 3~

    BalasHapus
  12. Bencana, konflik, korupsi terjadi karena ulah tangan manusia sendiri, karena manusia memiliki sifat serakah, lebih mementingkan diri sendiri dari pada kepentingan masyarakat dan cenderung menelan mentah - mentah berita atau informasi yang mereka lihat atau dengar.seharusnya mereka mencari kebenarannya.

    BalasHapus
  13. Korupsi sering terjadi karena manusia kurang kesadaran diri,walaupun negara kita bersemboyan bhineka tunggal ika, dan banyak masyarakat juga yang kurangnya memahami akan pentingnya persatuan dan kesatuan yang dapat mewujudkan sifat kekeluargaan,Solidaritas, saling gotong royong, musyawarah, dan banyak lagi.

    Adinda merri zulaeyka - 7fds3

    BalasHapus
  14. Tidak menghargai perbedaan yg di miliki orang lain merasa dirinya ,suku atau deerahya yang paling baik ,gaya hidupnya mementingkan dirinya sendiri melupakan Pancasila pejabat tidak mengamalkan Pancasila

    BalasHapus
  15. Bencana korupsi sering terjadi karena manusia kurang sadar diri, karena mereka yang memiliki sifat serakah dan tidak dapat mengamalkan Pancasila.Kurang memahami arti penting persatuan dan kesatuan yang dapat membantu kita untuk mewujudkan sifat kekeluargaan, kebersamaan dan sifat gotong royong
    #Rifki ramadhany

    BalasHapus
  16. Karena kurangnya akan pemahaman tentang pancasila dan kurangnya kesadaran

    BalasHapus
  17. Karena kurangnya rasa persatuan dan kesatuan serta rasa saling menghargai perbedaan.
    Juga karena kurangnya mengamalkan nilai2 Pancasila.

    Dari : Fathan Yafi A. 7 FDS 3

    BalasHapus
  18. Karena kurangnya rasa persatuan dan pemahaman tentang pancasila dan kurangnya kesadaran masyarakat.dan juga kurangnya mengamalkan nilai-nilai pancasila


    Rajendra Djenar valeska el gavra =7 fds 3

    BalasHapus
  19. Karena kurang memahami tentang bhineka tunggal ika dan silsilah negara indonesia,kurangnya kesadaran tentang pentingnya kesatuan dan persatuan

    (M.YUSUF ABDUL M)
    7 FDS 3

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Laporan Pertanggungjawaban Panitia Qurban

Kelas 7 FDS 5 KARAKTERIATIK DAERAH TEMPAT TINGGAL DALAM KERANGKA NKRI oleh Sri Purwaningsih

Kelas 7 FDS 4 KARAKTERISTIK DAERAH TEMPAT TINGGAL DALAM KERANGKAI NKRI oleh Sri Purwaningsih